Rabu, 06 Mei 2009

bintang akan selalu sama

"hei...meski kita terpisah ratusan mile dari sini, ketika aku pergi nanti, langit yang kita lihat masih sama kan? benda-benda langit yang bersinar di galaksi bimasakti juga masih sama kan?, katakan iya, maka aku akan tetap merasa dekat denganmu, Jem"

*****


"aku akan pergi, kau ingat kan, ini sudah genap 1 bulan, dan aku akan pergi"kata Jem lurus.
"Begitu ya? pergi saja, apa peduliku?", delik si Scout yang sebenarnya sangat tidak ingin si Jem pergi,.

sudah 1 bulan mereka dekat,waktu demi waktu terasa berarti bagi Scout saat bertemu dengan Jem, seorang peneliti yang sedang meneliti sebuah kota kecil bernama Maycomb County, Alabama..dan sudah saatnya Jem pulang. *sediiihh*

Ketika suatu malam perpisahan itu, Jem berpamitan, dan aku menanggapi dengan mencoba biasa saja. Padahal, aku shock, tidak..bukan sekedar shock, tapi sangat shock.

"Tak ada yang bisa kulakukan, memangnya aku ini siapa???? aku bukan siapa siapa, aku tidak punya kuasa untuk menahannya pergi, toh emang seharusnya tempat dia bukan disini.."kataku dalam hati..

"tapi dia akan pergi, jauh disana...ahhhh" pertempuran hati mulai merasuk ke dalam..
"entah kapan lagi aku bisa bertemu lagi dengannya? 1 minggu? 1 bulan? 1 tahun? ato tidak akan bertemu sama sekali??, sial..."umpatku diam2..

Termenung. Sendiri, di kamar pengab sebuah dormitori, aku tidak bisa tidur, dan terus memikirkan Jem...

"Aku benci jam berdetak terus-menerus tanpa henti", umpatku lagi, kali ini aku menyalahkan waktu.

"ah..aku pusing..dia akan pergi, itulah kenyataan yang harus kuhadapi, dan memang harus kuhadapi, toh suatu saat ada kesempatan untukku bertemu dengan Jem lagi, ah..tapi kapan??? suatu saat itu punya banyak arti..bisa kapan saja, tapi apa mungkin????ah..benar-benar pusing aku, tapi sebenarnya apa andilku dalam hidup dia? siapa aku? dan apa peduliku? tapi, ironisnya, AKU PEDULI. bahkan SANGAT PEDULI"

huaaaaaa hiks hiks

blip blip blip..tulittulit...

siapa yang sms malam-malam begini?

oh..si Jem. bukan bukan begitu ekspresinya, tapi..HUAAAAA..SI JEM !!!

"Hey sudah tidur belum?", katanya malam itu.

dalam hati aku menjawab, "Hey, tentu saja belom !semalaman aku memikirkanmu dan hampir gila !!!!bodohnya !!!aku tak ingin kau pergi, tahu tidak sih? bodoh !aku gila memikirkanmu sehingga tidak bisa tidur !"

tapi itu bukan jawabanku malam itu, aku hanya menjawab, "Aku masih terjaga, ada apa Jem?"

"okay, lagi dimana kamu?", tanya Jem kemudian..


****


dan sekarang di sebuah jalan yang indah dimana bintang terlihat begitu harmonis berserakan mengelilingi bulan, Scout dan Jem duduk bersama...

"Aku akan pergi sore ini lho", kata Jem memulai pembicaraan

"Kau sudah bilang tadi, sudah lupa?"kataku..
lalu dia menatapku begitu nyaman, hingga aku salah tingkah sendiri, aku begitu takut, kalau-kalau suara hatiku begitu jelas, hingga Jem mendengarnya, aku begitu takut, kalau-kalau dia bisa membaca seluruh pikiran-pikiran bodohku soal dia"..gawat...

dia tersenyum...

dan sebisa aku mungkin mengalihkan pembicaraan..

"senyummu kelihatan palsu", begitu aku lontarkan sebuah rangkaian kata2 tolol, hanya karena takut dia bisa membaca pikiranku

"semua orang selalu berkata seperti itu, tapi aku merasa ini senyum termanisku..hahahaa"candanya

dan ,

"hahahahaha" kupaksakan aku tersenyum, padahal hatiku terus memohon agar dia tidak pergi

"ngomong-ngomong, untuk apa kamu mengajakku kemari?" tanyaku kemudian

"nggg, hanya untuk itu", dia menunjuk ke langit

"untuk sebuah bintang", katanya kemudian

"oh, indah sekali malam ini, bintang terlihat bagus sekali" kataku

"oh tentu saja Scout !, karena kau melihatnya bersamaku"terang Jem kepedeean

rasa-rasanya aku ingin melakukan pembenaran atas apa yang di ucapkan Jem, tapi..aku malu..urat maluku belum pecah..aku masih malu untuk mengakuinya...

"hei, aku hanya bercanda !"kata Jem kemudian, bukankah seharusnya di saat aku berkata ini kamu akan memukul kepalaku dan berkata dengan lantang" dasar arrogant?!!kau pikir kau siapa??"..hahahaha,"tawanya pecah di dalam keheningan

lalu
kuberanikan diri

sedetik

dua detik

tiga detik

lidahku kelu

kata-kata yang susah payah aku untai di otakku tidak bisa keluar.

benar-benar tidak keluar..

hening. malam. bersama Jem.. kita melihat bintang
aku tidak bisa berkata2..cukup lama..beberapa menit..


lalu dia menatapku cukup serius

"Scout, ada yang ingin kau katakan",..tanya Jem memecah keheningan


sialan, bisa-bisanya dia baca pikiranku???

"Scout, katakan saja, kalo kamu tidak berkata apa-apa bagaimana aku bisa tahu???"

pembohong..dua kali dia baca pikiranku

"jangan paksa aku mengatakannya", kataku dalam hati

lalu aku memalingkan wajah darinya, agar tidak kelihatan salah tingkah

"kita pasti bertemu lagi, Scout..Mungkin 1 tahun ato 10 tahun aku tidak tahu, atau mungkin kita sama sekali tidak bertemu lagi"

Aku tersentak ketika Jem yg ku klaim sebagai bajingan terhormat ini berkata seperti itu

"Tapi Scout, meski kita tidak bersama lagi seperti malam ini, pandangilah langit, bintang yang bersinar tetap akan sama, kita melihat bintang yang sama, itu akan membuat kita tetap merasa dekat"ungkap Jem..

jangan pergi

ayo lidahku..jangan kelu..bergeraklah sesukamu dan katakan kata kata itu..ayo.kau bisa lidah..

"Terima kasih Scout"kata Jem

"Untuk apa?" kataku

"Terima kasih untuk segala hal yang kau ajarkan padaku selama ini. Terima kasih karena kau selalu menemaniku. Terima kasih karena kau selalu menuruti segala permintaan egoisku. Terima kasih karena kau telah membantuku.

Terima kasih karena kau telah membuatku menyadari perasaanku sendiri.

Terima kasih untuk segalanya."katanya lembut dengan senyum menawan itu

"Sama-sama Jem, aku juga terima kasih."jawabku kemudian

"hmmm, buat apa Scout?"tanya Jem

"Terima Kasih karena ttelah mengajakku ke tempat seindah ini" kataku

"Dia tertawa,hahahhhaa"


"Huh, kau ini kan hebat, untuk apa aku memberitahumu. Baca saja pikiranku seenaknya seperti yang telah kau lakukan selama ini", kataku tak terima mendengar tertawaannya

“Kau tidak jujur Scout.”kata Jem

“Setidaknya aku tidak membaca pikiran orang sembarangan!”kataku menjawab

Dan -kurang ajar- dia malah tertawa semakin keras.

“Aku membaca pikiranmu?? Kamu serius berpikir begitu? Aku manusia biasa, Scoooooouutt… aduh, perutku sakit… huhuhu…”

“Tertawa terus sana! Maaf ya, aku ini memang orang yang gampang ditebak!”jawabku seenaknya

Walaupun aku berkata ketus, tapi di bibirku tersungging senyuman. Aku tahu dia juga mengetahuinya.hehehehhe

Biarpun dia akan pergi, biarpun mungkin kami tidak akan bertemu lagi, tapi bintang itu akan tetap sama.

Selama kami menatap langit yang sama, selama bintang-bintang itu masih menghiasi angkasa, semua akan baik-baik saja.

Ya kan, Jem?



-latar dan tokoh di ambil dari buku To kill a mockingbird dan inspirasi dari seorang teman-hhahahahaha


kabur ahhh

Sekapur Sirik

pertama-tama perkenalkan si empunya blog ini..

its Joanne Dama

wonderful name's right ?

he he...

happy reading anyway...

kono sekai wa kirei desu

-dunia ini indah-